KONFLIK ANTAR SUKU
Dalam kehidupan
masyarakat terdapat beragam adat istiadat, dan kepentingan sehingga sering
terjadi pertikaian.Pertikaian yang berupa konflik disebabkan adanya perbedaan.
Hal tersebut akan berdampak dalam kehidupan masyarakat baik aspek sosial,
budaya, hukum, ekonomi, maupun kependudukkan. Kehidupan manusia di bumi baik
secara individu maupun kelompok berbeda-beda. Apabila perbedaan – perbedaan
yang ada dipertajam akan timbul pertentangan atau konflik. Konflik pada dasarnya
merupakan fenomena dan pengalaman alamiah.Dalam bentuk ekstrem, berlangsungnya
konflik tidak hanya sekedar untuk mempertahankan hidup dan eksistensi.Akan
tetapi, juga bertujuan pada taraf pembinasaan eksistensi lawan. Konflik
merupakan bagian yang akan selalu ada dalam masyarakat. Konflik hanya akan
hilang bersamaan dengan berakhirnya eksistensi suatu masyarakat. Jadi, dapat
dikatakan sebenarnya konflik bukanlah masalah yang terlalu dikhawatirkan selama
kita pahami tentang penyebab dan cara mengendalikannya. Diantara semua jenis
konflik, yang paling berbahaya adalah konflik antar etnis.
Indonesia merupakan salah satu negara multikultural; artinya budaya dan
tradisi yang ada di Indonesia sendiri beragam di tiap daerahnya.Sehingga tidak
dipungkiri jika bangsa Indonesia memiliki peluang yang cukup besar dalam
terjadinya konflik.Konflik di antara masyarakat Indonesia didasari oleh
berbagai faktor. Faktor tersebut diantaranya:
a. Perbedaan budaya, agama, ras, dan etnis
b. Perbedaan kelas dan golongan sosial
Konflik memiliki arti sebagai suatu proses sosial antara dua atau
sekelompok orang dimana salah satu pihak berusaha untuk menyingkirkan dan
mengalahkan pihak lawan dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi salah satunya oleh perbedaan antar suku, etnis, ras
dan agama.Dalam kehidupan masyarakat terdapat beragam adat-istiadat dan
kepentingan sehingga sering terjadi pertikaian.Pertikaian biasanya disebabkan
oleh perbedaan.
Diantara semua jenis konflik, yang paling berbahaya adalah konflik
antarsuku.Konflik antarsuku adalah perselisihan atau bahkan pertikaian yang
terjadi antara dua atau lebih kelompok yang memiliki perbedaan suku di tiap
kelompok tersebut yang menempati suatu wilayah yang sama. Indonesia tercatat
puluhan bahkan ratusan perselisihan antar kelompok etnik atau suku sejak
berdirinya NKRI.Konflik antar suku yang terbesar diantaranya melibatkan etnik
Madura dengan etnik Dayak di Kalimantan yang terkenal dengan tragedi Sambas dan
tragedi Sampit. Sebagaimana konflik lain mencari akar penyebab konflik
antarsuku merupakan kunci dalam upaya meredam dan mencegah terulangnya.
Ilmu Antropologi memberikan pandangannya terhadap peristiwa masalah sosial
seperti konflik antarsuku. Antropologi justru menunjukkan betapa rumit dan
sukarnya membina kehidupan yang bercorak nasional dari komunitas yuang
tradisional; betapa kebudayaan daerah, sistem warisan harta kekayaan, serta
pola-pola kehidupan tradisional lainnya mempunyai daya tahan yang kuat terhadap
usaha-usaha pembinaan kehidupan corak nasional tersebut, betapa dalam beberapa
situasi faktor-faktor sosial budaya tersebut justru menjadi lebih kuat dan
lebih sadar melakukan perlawanan terhadap usaha-usaha nation building,
apalagi jika ciri-ciri serta sifat-sifatnya tidak lebih dahulu diperhitungkan
dengan seksama.
Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa yang
masing-masing mempunyai daerah asal dan kebudayaannya sendiri, yang telah
berakar sejak berpuluh-puluh tahun yang silam.Secara keseluruhan, kekerasan
etnis cenderung sangat terkonsentrasi secara lokal atau regional, tidak
menyebar secara merata di seluruh negeri. Menurut salah satu pendapat tokoh
ahli, Sukamdi (2002) menyebutkan bahwa konflik antar suku di Indonesia terdiri
dari tiga sebab utama:
1. Konflik muncul karena adanya benturan budaya.
2. Karena masalah ekonomi-politik.
3. Karena kesenjangan ekonomi sehingga timbul kesenjangan sosial.
Perbedaan identitas sosial, dalam hal ini etnik dan budaya hasnya,
seringkali menimbulkan etnosentrisme yang kaku, dimana seseorang sulit untuk
keluar dari perspektif yang dimiliki dan tidak mampu memahami perilaku orang
lain berdasarkan latar belakang budayanya. Sikap ini yang menciptakan konflik
antar-suku dapat terjadi karena pengidentifikasian seseorang terhadap
kelompoknya yang menyebabkan kelompok satu lebih berprasangka pada kelompok
yang lainnya.
Konflik dapat berdampak positif namun lebih banyak berdampak negative.Dampak
positif dari terjadinya konflik antarsuku menurut salah seorang pakar ahli yang
bernama Ralf Dahrendorf yaitu perubahan seluruh personil di dalam posisi
dominasi.Dampak positif selanjutnya perubahan keseluruhan personel di dalam
posisi dominasi.Dan terakhir bergabungnya kepentingan-kepentingan kelas
sub-ordinat dalam kebijaksanaan pihak yang berkuasa.Dampak negatif dari konflik
antarsuku yaitu timbulnya keretakan hubungan antar individu dan persatuan
kelompok, dan kerusakan harta benda dan hilangnya banyak nyawa
manusia.Berubahnya kepribadian oara individu, dan yang terakhir munculnya
dominasi kelompok yang menang atas kelompok yang lainnya.
Konflik antar suku akhir-akhir ini menjadi salah satu bahan pekerjaan
pemerintah yang paling penting.Karena pemerintah perlu untuk menetralisir
kekisruhan yang sering terjadi, khususnya peperangan antar suku di
Indonesia.Konflik yang terjadi di Indonesia berawal dari keragaman suku-suku di
Indonesia yang menjadi pembeda atau masalah budaya.Konflik tersebut berhubungan
dengan rasisme atau budaya.Sehingga rasa simpati antar sesama rakyat Indonesia
menjadi berkurang dan memicu perselisihan. Coba dibayangkan, seandainya
masyarakat Indonesia bias lebih melihat akibat dan pengaruh yang di timbulkan
dari kerusuhan yang terjadi selama di Indonesia. Maka, tidak akan ada korban
yang berjatuhan dan tidak ada anak yang terlantar di tinggal oleh orangtua
mereka yang terlibat konflik tersebut. Pemerintah sebaiknya menyelesaikan dan
mencegah terjadinya konflik antar suku di Indonesia.Hal tersebut diatur dalam
undang-undang, salah satunya pasal 27 ayat 1 yang berisi; “Setiap warga Negara
bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu tanpa pengecualian.”
Masalah konflik dan peperangan yang ditimbulkan dari kebudayaan yang
beraneka ragam dan masalah-masalah lain ini menyadarkan bahwa tingkat kesadaran
masyarakat dan tingkat sosial pada masyarakat sekarang ini semakin buruk dan
hal tersebut berdampak negatif bagi para penerus bangsa Indonesia di kemudian
harinya.
Beberapa contoh konflik antar suku yang terjadi di Indonesia yaitu:
1. Kasus Ambon tahun 1999-2002.
2. Kasus Poso tahun 1998-2001.
3. Kasus Sampang, Madura dan Lampung Selatan tahun 2012.
4. Kasus konflik etnis Samawa dengan etnis Bali di Sumbawa pada tahun 1980.
Semua kasus tersebut di latar belakangi oleh SARA (suku, agama, ras dan
antargolongan).Akhir-akhir ini banyak media yang tengah menyoroti dan
memberitakan konflik-konflik yang mudah terjadi. Misalnya di daerah Jakarta;
tawuran antar warga di daerah Cipinang, juga tawuran antar warga di daerah
Bendungan Hilir. Walaupun tawuran tersebut tidak terlalu memberikan dampak yang
besar seperti konflik antar suku, namun kejadian tersebut memberikan
keprihatinan akan rasa aman dan damai di wilayah Indonesia pada saat ini. Hal
tersebut menyebabkan salah satu bukti kegagalan dalam penerapan semboyan
Pancasila pada saat ini.
sgt menarik tngkatkan lagi http://yaniaprianingsih.blogspot.com/2020/01/
BalasHapus